Sabtu, 29 Mei 2010

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI (TI) DI PERPUSTAKAAN

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI (TI) DI PERPUSTAKAAN
JURUSAN MATEMATIKA UMS


A. PENDAHULUAN
Penerapan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan salah satu bidang penerapan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat. Perkembangan dari penerapan teknologi informasi bisa kita lihat dari perkembangan jenis perpustakaan yang selalu berkaitan dengan dengan teknologi informasi, diawali dari perpustakaan manual, perpustakaan terautomasi, perpustakaan digital atau cyber library. Ukuran perkembangan jenis perpustakaan banyak diukur dari penerapan teknologi informasi yang digunakan dan bukan dari skala ukuran lain seperti besar gedung yang digunakan, jumlah koleksi yang tersedia maupun jumlah penggunanya. Kebutuhan akan TI sangat berhubungan dengan peran dari perpustakaan sebagai kekuatan dalam pelestarian dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang berkembang seiring dengan menulis, mencetak, mendidik dan kebutuhan manusia akan informasi. Perpustakaan membagi rata informasi dengan cara mengidentifikasi, mengumpulkan, mengelola dan menyediakanya untuk umum.
Penerapan teknologi informasi di perpustakaan dapat difungsikan dalam berbagai bentuk, antara lain: (read more)

Sabtu, 01 Mei 2010

SISTEM JARINGAN KOMPUTER

SISTEM JARINGAN KOMPUTER

Perkembangan teknologi komputer meningkat dengan cepat, hal ini terlihat pada era tahun 80-an jaringan komputer masih merupakan teka-teki yang ingin dijawab oleh kalangan akademisi, dan pada tahun 1988 jaringan komputer mulai digunakan di universitas-universitas, perusahaan-perusahaan, sekarang memasuki era milenium ini terutama world wide internet telah menjadi realitas sehari-hari jutaan manusia di muka bumi ini.

Selain itu, perangkat keras dan perangkat lunak jaringan telah benar-benar berubah, di awal perkembangannya hampir seluruh jaringan dibangun dari kabel koaxial, kini banyak telah diantaranya dibangun dari serat optik (fiber optics) atau komunikasi tanpa kabel.

Dalam artikel ini akan diuraikan pengertian jaringan komputer, manfaat jaringan komputer, dan macam jaringan komputer.

A. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Tannebaum (1981) jaringan komputer adalah an interconnected collection of autonomous computers (suatu kumpulan interkoneksi dari komputer-komputer yang otonom).

Dengan demikian, dua komputer dapat dikatakan saling terkoneksi dalam sebuah jaringan jika keduanya mempunyai kemampuan untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Media komunikasi tidak hanya melalui kabel, akan tetapi juga media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.

B. Manfaat Jaringan Komputer

Secara umum, jaringan mempunyai beberapa manfaat yang lebih dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri dan dunia usaha telah pula mengakui bahwa akses ke teknologi informasi modern selalu memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing yang terbatas dalam bidang teknologi.

1. Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien.

Misalnya, banyak pengguna dapat saling berbagi printer tunggal dengan kualitas tinggi, dibandingkan memakai printer kualitas rendah di masing-masing meja kerja. Selain itu, lisensi perangkat lunak jaringan dapat lebih murah dibandingkan lisensi stand-alone terpisah untuk jumlah pengguna sama.

2. Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap andal dan up-to-date.

Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik memungkinkan banyak pengguna mengaskses data dari berbagai lokasi yang berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses.

3. Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing). Transfer data pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana berbagi data lainnya yang bukan jaringan.

4. Jaringan memungkinkan kelompok-kerja berkomunikasi dengan lebih efisien.

Surat dan penyampaian pesan elektronik merupakan substansi sebagian besar sistem jaringan, disamping sistem penjadwalan, pemantauan proyek, konferensi online dan groupware, dimana semuanya membantu team bekerja lebih produktif.

5. Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih efektif.

Akses jarak-jauh ke data terpusat memungkinkan karyawan dapat melayani klien di lapangan dan klien dapat langsung berkomunikasi dengan pemasok.

C. Macam-macam Jaringan Komputer

Pembagian jaringan komputer berdasarkan:

1. Luas Areanya

Berdasarkan luas areanya, jaringan komputer dapat diklasifikasikan menjadi:

· LAN atau Local Area Network, mencakup satu tempat tertentu (lab, ruang kantor, kampus, lokasi pabrik, dsb. Komputer dari 2 sd 500)

· MAN atau Metropolitan Area Network, mencakup luas satu kota

· WAN atau Wide Area Network, mencakup seluruh dunia

2. Fungsinya

Berdasarkan fungsinya, jaringan komputer dapat dibedakan menjadi:

· Jaringan peer-to-peer (P2P) atau point-to-point.

Kedudukan setiap komputer yang terhubung dalam jaringan adalah sama. Tidak ada komputer yang menjadi pelayan utama (server). Sehingga semua komputer dalam jaringan dapat saling berkomunikasi dan berbagi penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak.

· Jaringan client-server

Pada jaringan client-server terdapat sebuah komputer yang mengatur semua fasilitas yang tersedia dalam jaringan komputer, seperti komunikasi, penggunaan bersama perangkat keras dan perangkat lunak serta mengontrol jaringan. Komputer ini dinamakan server. Semua komputer lain selain server disebut client.

3. Topologinya

TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

· Topologi BUS

Topologi bus terlihat pada skema di atas. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:

Keuntungan:

- Hemat kabel

- Layout kabel sederhana

- Mudah dikembangkan

Kerugian:

- Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil

- Kepadatan lalu lintas

- Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.

- Diperlukan repeater untuk jarak jauh

· Topologi Token RING

Topologi Token RING terlihat pada skema di atas. Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:

Keuntungan:

- Hemat kabel

Kerugian:

- Peka kesalahan

- Pengembangan jaringan lebih kaku

· Topologi STAR

Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:

Keuntungan:

- Paling fleksibel

- Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain

- Kontrol terpusat

- Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan

- Kemudahaan pengelolaan jaringan

Kerugian:

- Boros kabel

- Perlu penanganan khusus

- Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

· Topologi Peer-to-peer Network

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan. Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang netword card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan dipakai.

· Topologi Pohon

Topologi pohon atau di sebut juga topologi hirarki dan bisa juga disebut topologi bertingkat merupakan topologi yang bisa di gunakan pada jaringan di dalam ruangan kantor yang bertingkat.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhs59027tJQZ73vWHqbuEvbYQczQSZ_tlC_Qn96fVIJXmvRYM-5cPuh75ewMPuElyr0G6j8BpGlz9iyQTlhKGIlgxpcUWyLIP95fVJSLoMbm_KIucPBW6NUaC6oC4CKqa8eHw9se4gEtCRO/s1600-h/tree.gif Pada gambar bisa kita lihat hubungan antar satu komputer dengan komputer lain merupakan percabangan dengan hirarki yang jelas.sentral pusat atau yang berada pada bagian paling atas merupakan sentral yang aktiv sedangkan sentral yang ada di bawahnya adalah sentral yang pasif.

· Topologi Cincin

Topologi cincin atau yang sering disebut dengan ring topologi adalah topologi jaringan dimana setiap komputer yang terhubung membuat lingkaran. Dengan artian setiap komputer yang terhubung kedalam satu jaringan saling terkoneksi ke dua komputer lainnya sehingga membentuk satu jaringan yang sama dengan bentuk cincin. Adapun kelebihan dari topologi ini adalah kabel yang digunakan bisa lebih dihemat. Tetapi kekurangan dari topologi ini adalah pengembangan jaringan akan menjadi susah karena setiap komputer akan saling terhubung.

4. Media Transmisinya

Berdasarkan media transmisi data :

· Jaringan Berkabel (Wired Network) Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk signal listrik antar komputer jaringan.

· Jaringan Nirkabel(Wireless Network) Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

Senin, 12 April 2010

TEKNIK KOMUNIKASI DATA ANALOG N' DATA DIGITAL

Teknik Komunikasi Data Analog dan Data Digital

A. Perbedaan Analog dan Digital

Perbedaan paling mendasar dari Analog dan Digital adalah pada bentuk gelombang sinyal masing2.Sinyal Analog mempunyai bentuk SINUS atau setengah lingkaran,sedangkan sinyal digital mempunyai bentuk gelombang PERSEGI atau kotak.Bentuk gelombang sinyal listrik bisa dilihat dengan alat bernama OSILOSKOP.

Data analog : Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
· Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
· Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
· Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”. Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.

Kecepatan gelombang ini disebut dengan Hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik. Misal dalam satu detik gelombang dikirim sebanyak 1000, maka disebut dengan 1000 Hertz. Kekurangan sistem analog ini adalah pengiriman sinyal agak lambat dan sering terjadi error. Hal-hal seperti ini tidak terjadi pada sistem digital. Oleh karenanya saat ini banyak peralatan maupun aplikasi yang beralih dari sistem analog menjadi sistem digital.

Data digital : Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.

Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu :

1. Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.

2. Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.

3. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.

4. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif.

B. Keuntungan

Beberapa keuntungan sistem komunikasi digital dibandingkan dengan sistem komunikasi analog dijelaskan sebagai berikut:

· Kemudahan Multipleksing

Di dalam sistem komunikasi, teknik digital pertama kali diaplikasikan untuk sistem telepon yang menggunakan teknik Time Division Multipleksing (TDM). Pada prinsipnya, sinyal suara dari berbagai sumber akan dibagi ke dalam slot-slot waktu dengan ukuran sama, yang kemudian akan diurutkan dan selanjutnya akan dilewatkan ke dalam medium transmisi yang sama. Dibandingkan dengan pengaplikasian TDM terhadap sinyal analog, teknik digital memiliki keunggulan dalam hal reliabilitas terhadap gangguan (noise), distorsi, dan interferensi lain. Degradasi sinyal akibat beberapa faktor gangguan tersebut di atas dapat diatasi dengan kemampuan teknik digital melakukan regenerasi sinyal, suatu teknik yang tidak dapat diaplikasikan terhadap sinyal analog.

· Kemudahan Persinyalan

Pada dasarnya, persinyalan yang membawa informasi kendali komunikasi merupakan bagian dari sistem transmisi digital. Informasi tersebut dapat digabungkan ke dalam jalur transmisi digital bersama-sama dengan informasi kendali TDM yang dengan mudah dapat diidentifikasi sebagai kanal kendali komunikasi. Pendekatan lain adalah menyisipkan kode kendali ke dalam kanal data yang dapat diidentifikasi dan diterjemahkan sebagai informasi kendali oleh terminal penerima. Pendekatan lain lagi adalah memisahkan informasi kendali dengan informasi data. Fungsi dan format sistem persinyalan dapat dimodifikasi secara terpisah tanpa mempengaruhi sistem transmisi data secara keseluruhan. Demikian pula sebaliknya, sistem transmisi digital dengan mudah dapat diperbaharui tanpa mempengaruhi sistem persinyalan.

· Integrasis Sistem Transmisi dan Switching

Sistem komunikasi tradisional membedakan antara sistem transmisi dengan sistem penyambungan telepon. Sementara di sistem komunikasi digital, fungsi TDM sangat mirip dengan fungsi time division switching sehingga fungsi TDM dengan mudah dapat diintegrasikan di dalam perangkat penyambungan.

· Regenerasi Sinyal

Di dalam komunikasi digital, representasi sinyal suara dalam format digital melibatkan proses konversi sinyal analog menjadi urutan cuplikan-cuplikan diskrit. Setiap cuplikan diskrit direpresentasikan dengan sejumlah digit biner. Ketika ditransmisikan, setiap digit biner direpresentasikan oleh satu dari kemungkinan nilai sinyal (misalnya pulsa atau tanpa pulsa, pulsa positif atau pulsa negatif). Bagian penerima akan memutuskan nilai diskrit mana yang ditransmisikan dan merepresentasikan pesan sebagai urutan dari cuplikan-cuplikan pesan diskrit yang terkodekan biner. Jika hanya mengalami sedikit gangguan atau interferensi atau distorsi selama proses pengiriman data, maka data biner di penerima akan identik dengan urutan digit biner yang dibangkitkan oleh proses enkoding.

· Kemudahan Enkripsi

Meskipun pengguna telepon belum begitu membutuhkan sistem enkripsi data, kemudahan proses enkripsi dan deskripsi terhadap sinyal digital merupakan fitur ekstra dari sistem komunikasi digital. Secara kontras, sinyal suara analog sangat sulit untuk dienkripsi sehingga sangat mudah untuk disadap di sepanjang jalur komunikasi.

· Pemrosesan Sinyal Digital

Pemrosesan sinyal digital diartikan sebagai proses operasi yang dilakukan pada sebuah sinyal untuk memanipulasi atau mentransformasi karakteristik-karakteristiknya

Rabu, 07 April 2010

SISTEM PENGKODEAN DATA

SISTEM PENGKODEAN DATA

Dalam menyalurkan data baik antar komputer yang sama pembuatannya maupun dengan komputer yang lain pembuatannya, data tersebut harus dimengerti oleh pihak pengirim maupun penerima. Untuk mencapai hal itu, data harus diubah bentuk khusus yaitu sandi untuk komunikasi data. Suatu karakter didefinisikan sebagai huruf, angka, tanda aritmetik, dan tanda khusus lainnya.

1. Konsep Dasar Sistem pengkodean

Kesalahan (error) merupakan masalah pada system komunikasi, sebab dapat mengurangi kinerja dari system. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu system yang dapat mengoreksi error. Oleh karena itu pada system komunikasi diperlukan system pengkodean.

Bit dari sumber data, masuk ke encoder untuk dikodekan. Kemudian bit yang telah dikodekan dikirimkan melalui kanal untuk didekodekan. Setelah didekodekan oleh decoder, data tersebut dikirimkan ke user.
Karakter-karakter data yang akan dikirim dari satu titik ke titik lain, tidak dapat dikirim secara langsung. Sebelum dikirim, karakter-karakter data tersebut harus dikodekan terlebih dahulu dengan kode-kode yang dikenal oleh setiap terminal. Tujuan dari pengkodean adalah menjadikan tiap karakter dalam sebuah informasi digital yaitu ke dalam bentuk biner untuk dapat ditranmisikan. Kode-kode yang sering digunakan pada beberapa system komunikasi data dan dikenal oleh berbagai terminal diantaranya adalah Kode Tujuh Bit (ASCII) dan Kode EBCDIC.

2. Pengelompokkan Karakter
Pada komunikasi data informasi yang dipertukarkan terdiri dari 2 grup (baik ASCII maupun EBCDIC), yaitu: karakter data dan karakter kendali (digunakan untuk mengendalikan tranmisi data, bentuk(format data), hubungan naluri data dan fungsi fisik terminal). Karakter kendali dibedakan atas:


a. Kendali Transmisi (Kendali Pengiriman)
Kendali pengiriman digunakan untuk mengemas pesan ke dalam format yang dikenal dan untuk mengontrol aliran data dalam jaringan. Beberapa karakter yang digunakan untuk kendali pengiriman antara lain:
· SOH (Start of Heading): menunjukkan bagian awal heading yang berisikan alamat atau arah informasi.
· STX (Start of Text): Menunjukkan bagian awal text dan pada akhir heading
· ETX (End of Text): Menunjukkan bagian akhir teks yang dimulai dengan karakter STX
· EOT (End of Transmision): menunjukkan selesainya transmisi dan kemungkinan mencakup atau teks lebih berikut dengan headingnya
· ENQ (Enquiry): menunjukkan permintaan tanggapan dari station yang berjauhan
· ACK (Acknowledge): untuk memberikan tanggapan positif ke pengirim dari penerima
· NAK (Negative Acknowledge): merupakan tanggapan negatif dari penerima ke pengirim
· SYN ( Synchronous): digunakan untuk transmisi sinkron dalam menjaga atau memperoleh sinkronisasi antar peralatan terminal
· ETB (End of Transmission Block): menunjukkan bagian akhir block data untuk keperluan komunikasi
· DLE (Data Link Escape): mengubah arti karakter berikutnya, digunakan untuk lebih mengendalikan transmisi data
b. Kendali Format
Kendali format merupakan karakter-karakter yang digunakan untuk mengendalikan format pengaturan posisi print head atau kursor sesuai dengan keinginan. Ada 6 karakter yang digunakan untuk melakukan kendali format, yaitu:
· BS(Back Space): menunjukkan gerakan mekanisme penulisan atau menampilkan kursorsatu posisi ke belakang.
· HT(Horizontal Tabulation): menunjukkan kursor maju ke posisi yang telah ditentukan.
· LF(Line Feed): menunjukkan gerakan mekanisme penulisan kursor menuju posisi karakter yang sesuai pada baris berikutnya.
· VT(Vertical Tabulation): menunjukkan gerakan mekanisme penulisan atau menampilkan kursor menuju rangkaian baris berikutnya.
· FF(Form Feed): menunjukkan gerakan mekanisme penulisan atau menampilkan kursor menuju posisi awal halaman, form atau layer berikutnya.
· CR(Carriage Return): print head atau kursor menuju ke awal baris.
c. Kendali Piranti (Device Control)
Kendali piranti digunakan untuk mengendalikan peralatan tambahan dari terminal. Contoh implementasinya adalah seperti menghidupkan atau mematikan tombol penggerak. Kakter-karakter yang dipakai untuk mengendalikan piranti-piranti tersebut antara lain: DC1, DC2, DC3 dan DC4. DC1 dan DC3 biasanya dipakai untuk mengendalikan aliran data dari terminal tak sinkron. DC2 untuk menghidupkan aliran dan DC3 untuk mematikan aliran data.
d. Pemisah Informasi(Information Separators)
Pemisah informasi(Information Separators) digunakan untuk memisahkan informasi atau mengelompokkan data secara logis yang dikirim sehingga memudahkan perekaman dan penyimpanan data. Ada 4 karakter yang dikategorikan sebagai pemisah informasi, yaitu:
· US(Unit Separators), tiap unit informasi dipisahkan oleh US
· RS(Record Separators), tiap record terdiri atas beberapa unit dan dipisahkan oleh RS
· GS(Group Separators), beberapa record membentuk suatu grup dan dipisahkan oleh GS
· FS(File Separators), beberapa grup membentuk sebuah file yang dipisahkan oleh FS



3. Macam-macam Pengkodean Data
a. Kode Baudot (CCITT Alfabet No. 2 / Telex Code)
Kode ini digunakan sebagai satuan kecepatan pengiriman data. Kode Baudot ini ada sejak 1838 ditemukan oleh Frenchman Emile Baudot sebagai bapak komunikasi data. Terdiri dari 5 bit perkarakter (sehingga dapat dibuat 32 karakter) dan untuk membedakan huruf dengan gambar dipakai kode khusus, yakni 11111 untuk LETTERS dan 11011 untuk FIGURES. Tiap karakter terdiri dari: 1 bit awal, 5 bit data dan 1,42 bit akhir.
b. Kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange)
Didefinisikan sebagai kode 7 bit (sehingga dapat dibuat 128 karakter). Masing-masing yaitu 0-32 untuk karakter control (unprintable) dan 32-127 untuk karakter yang tercetak (printable). Dalam tranmisi asynkron tiga karakter terdiri dari 10 atau 11 bit: 1 bit awal, 7 bit data, 1 atau 2 bit akhir dan 1 bit paritas.
c. Kode 4 atau Kode 8
Kombinasi yang diijinkan adalah 4 bit “1” dan 4 bit “0” sehingga dapat dibuat kombinasi 70 karakter. Tranmisi asynkron memnutuhkan bit, yaitu: 1 bit awal, 6 bit data, dan 1 bit akhir.
d. Kode BCD (Binary Coded Decimal)
Terdiri dari 6 bit perkarakter dengan kombinasi 64 karakter. Untuk tranmisi asynkron terdiri dari 9 bit: 1 bit awal, 6 bit data, 1 bit paritas, dan 1 bit akhir.
e. Kode EBCDID (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)
Menggunakan 8 bit perkarakter dengan 256 kombinasi karakter. Tranmisi asynkron membutuhkan bit, yaitu: 1 bit awal, 8 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir.

4. Penggunaan Sistem Pengkodean
Sejak ditemukan radio maka penggunaannya semakin lama semakin banyak dan berbagai macam. Hal ini menimbulkan permasalahan yaitu padatnya jalur komunikasi yang menggunakan radio. Bisa dibayangkan jika pada suatu kota terdapat puluhan stasiun pemancar radio FM dengan bandwidth radio FM yang disediakan antara 88 MHz. Tentunya ketika knob tunning diputar sedikit maka sudah ditemukan stasiun radio FM yang lain. Ini belum untuk yang lain seperti untuk para penggemar radio control yang juga menggunakan jalur radio. Bahkan untuk pengontrolan pintu garasi juga menggunakan jalur radio. Jika kondisi ini tidak ada peraturannya maka akan terjadi tumpang tindih pada jalur radio tersebut.
Selain disebutkan di atas masih ada penggunaan pengkodean data yaitu sebagai berikut:
a. untuk mencirikan data atau memudahkan pengolahan
b. meningkatkan efisiensi memori
c. menjaga fleksibilitas data terhadap perubahan
d. perlu dirancang sekaligus pada saat perancangan struktur relasi
e. perlu dokumentasi yang jelas
5. Penerapan Pengkodean Data untuk Transmisi Data
a. Cahaya sebagai Media Komunikasi
Alternatifnya yaitu dengan menggunakan cahaya sebagai media komunikasinya. Cahaya dimodulasi oleh sebuah sinyal carrier seperti halnya sinyal radio dapat membawa pesan data maupun perintah yang banyaknya hamper tidak terbatas dan sampai saat ini belum adaaturan yang membatasi penggunaan cahaya ini untuk media komunikasi.

Pada dasarnya penggunaan modulasi cahaya penggunaannya tidak ada batasnya namun modulasinya harus menggunakan sinyal carrier yang frekuensinya harus sangat tinggi yaitu dalam orde ribuan megahertz. Biasanya modulasi dengan frekuensi carrier yang tinggi ini digunakan untuk modulasi sinar laser atau pada transmisi data yang menggunakan media udara fiberoptic sebagai media perantaranya. Untuk transmisi data yang menggunakan media udara fiberoptic sebagai media perantara biasanya menggunakan frekuensi carrier yang jauh lebih rendah yaitu sekitar 30KHz sampai dengan 40KHz. Infra merah yang dipancarkan melalui udara ini paling efektif jika menggunakan sinyal carrier yang mempunyai frekuensi di atas.
b. Cara Kerja Remote Infra Merah
Semua remote control menggunakan transmisi sinysl infra merah yang dimodulasi dengan sinyal carrier dengan frekuensi tertentu yaitu pada frekuensi 30KHz sampai 40KHz. Sinyal yang dipancarkan oleh transmitter diterima oleh receiver infra merah dan kemudian didekodekan sebagai sebuah paket data biner.
Panjang sinyal data biner ini bervariasi antara satu perusahaan yang lain sehingga suatu remote control hanya dapat digunakan untuk sebuah produk dari perusahaan yang sama dan pada tipe yang sama. Hal ini dapat dicontohkan pada remote TV SONY hanya bisa digunakan untuk remote VCD SONY dan sebaliknya tetapi tidak digunakan untuk TV merek lain.
Pada transmisi infra merah terdapat dua terminologi yang sangat penting yaitu: “space” yang menyatakan tidak ada sinyal carrier dan “pulse” yang menyatakan ada sinyal carrier.

Pengkodean pada remote infra merah pada dasarnya ada tiga macam dan semuanya berdasarkan pada panjang jarak antar pulsa atau penggeseran urutan pulsa.
· Pulse-Width Coded Signal.
Pada pengkodean ini panjang pulsa merupakan kode informasinya. Jika panjang pulsa ‘pendek’ (kira-kira 550us) maka dikatakan sebagai logika ‘L’ tetapi jika panjang pulsa ‘panjang’ (kira-kira 2200us) maka menyatakan logika ‘H’.

· Space-Width Coded Signal
Pada pengkodean ini didasarkan pada panjang/pendek space. Jika panjang pulsa sekitar 550us atau kurang maka dinyatakan sebagai logika ‘L’ sedangkan jika panjang space lebih dari 1650us maka dinyatakan sebagai logika ‘H’.

· Shift Coded Signal
Pengkodean ini ditentukan pada urutan pulsa dan space. Pada saat ‘space’ pendek, kurang dari 550us dan ‘pulse’ panjang lebih dari 1100us maka dinyatakan sebagai logika ‘H’. Tetapi sebaliknya jika ‘space’ panjang dan ‘pulse’ pendek maka dinyatakan sebagai logika ‘L’.

Pengkodean ini merupakan hal yang sangat penting karena tanpa mengetahui system pengkodean pada transmitter infra merah maka disisi receiver tidak bisa mendekodekan data/perintah apa yang dikirimkan. Selain itu didalam pengkodean ini perlu disisipkan suatu data yang dinamakan sebagai “device address” sebelum data atau perintah. Device address ini menyatakan nomor alamat peralatan jika terdapat lebih dari satu alat yang dapat dikendalikan oleh sebiah remote control pada suatu area tertentu.
c. Transmitter Infra Merah
Infra merah dapat digunakan baik untuk memancarkan data maupun sinyal suara. Keduanya membutuhkan sinyal carrier untuk membawa sinyal data maupun sinyal suara tersebut hingga sampai pada receiver.

Untuk transmisi sinyal suara biasanya digunakan rangkaian voltage to frequency converter yang berfungsi untuk merubah tegangan sinyal suara menjada frekuensi. Dan jika sinyal ini dimodulasikan dengan sinyal carrier maka akan menghasilkan suatu modulasi FM. Modulasi jenis ini lebih disukai karena paling kebal terjadap perubahan amplitudo sinyal apabila sinyal mengalami gangguan di udara.
Untuk transmisi data biasanya sinyal ditransmisikan dalam bentuk pulsa-pulsa seperti telah dijelaskan di atas. Ketika sebuah tombol ditekan pada remote control inti maka IR akan mentransmisikan sebuah sinyal yang akan dideteksi sebagai urutan data biner.

d. Penerima Infra Merah
Untuk aplikasi jarak jauh maka perlu adanya pengumpulan sinar termodulasi yan lemah. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan photodioda yang sudah mempunyai semacam lensa cembung yang akan mengumpulkan sinar termodulasi tersebut. Biasanya menggunakan lensa tambahan yang dinamakan dengan lensa FRESNEL yang terbuat dari bahan plastic dan kemudian diumpankan ke photodioda dengan jarak tertentu pada focus lensa FRESNEL ini.
Untuk aplikasi remote control biasanya cukup menggunakan lensa yang dimiliki oleh photodioda/phototransistor dengan penguatan tertentu. Untuk penggunaan yang harus dapat menerima pancaran sinyal infra merah yang sudut datangnya besar maka harus menggunakan dua atau lebih photodioda. Photodioda yang baik adalah photodioda yan mampu mengumpulkan sinar termodulasi tepat pada wafer silikonnya dan hal inilah yang mempengaruhi kualitas photidioda/phototransistor yang dibeli di pasaran.
Pada saat photodiode mendeteksi adanya sinar infra merah maka akan terdapat arus bocor sebesar 0.5 uA dan ini juga tergantung pada kekuatan sinar infra merah yan datang dan sudut datangnya. Kekuatan sinar dan sudut datang merupakan factor penting dalam keberhasilan transmisi data melalui infra merah selain filter dan penguatan pada bagian receivernya.

SISTEM TRANSMISI DATA

SISTEM KOMUNIKASI DAN MEDIA TRANSMISI

Pertama kali komputer ditemukan, ia belum bisa berkomunikasi dengan sesamanya. Pada saat itu komputer masih sangat sederhana. Berkat kemajuan teknologi dibidang elektronika, komputer mulai berkembang pesat dan semakin dirasakan manfaatnya dalam kehidupan kita. Saat ini komputer sudah menjamur dimana-mana. Komputer tidak hanya dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan, universitas-universitas, atau lembaga-lembaga lainnya, tetapi sekarang komputer sudah dapat dimiliki secara pribadi layaknya kita memiliki radio, dll.
Mayoritas pemakai komputer terdapat di perusahaan-perusahaan atau kantor-kantor. Suatu perusahaan besar seringkali memiliki kantor-kantor cabang. Apabila suatu perusahaan yang mempunyai cabang di beberapa tempat akan tidak efisien apabila setiap kali dilakukan pengolahan datanya harus dikirim ke pusat komputernya. Perlu diperhatikan bahwa berfungsinya suatu komputer untuk menghasilkan informasi yang benar-benar handal, maka sedapat mungkin data yang dimasukkan benar-benar asli dari tangan pertama pencatat datanya, dan belum mengalami pengolahan dari tangan ke tangan.
Kemajuan teknologi komunikasi sekarang mempunyai pengaruh pada perkembangan pengolahan data. Data dari satu lokasi dapat dikirim ke lokasi lain dengan alat telekomunikasi. Untuk data yang menggunakan komputer, pengiriman data menggunakan sistem transmisi elektronik.

Media Transmisi
Media transmisi merupakan suatu jalur fisik antara transmitter dan receiver dalam sistem transmisi data. Media transmisi dapat diklasifikasikan sebagai guide (terpandu) atau unguided (tidak terpandu). Kedua-duanya dapat terjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Dengan media yang terpandu, gelombang dipandu melalui sebuah media padat seperti kabel tembaga terpilin (twisted pair), kabel coaxial tembaga dan serat optik. Atmosfer dan udara adalah contoh dari unguided media, bentuk transmisi dalam media ini disebut sebagai wireless transmission.
Beberapa faktor yang berhubungan dengan media transmisi dan sinyal sebagai penentu data rate dan jarak adalah sebagai berikut:
a. Bandwidth (lebar pita)
Semakin besar bandwidth sinyal, maka semakin besar pula daya yang dapat ditangani.
b. Transmission Impairement (kerusakan transmisi)
Untuk media terpandu, kabel twisted pair secara umum mengalami kerusakan transmisi lebih daripada kabel coaxial, dan coaxial mengalaminya lebih dari pada serat optik.
c. Interference (interferensi)
Interferensi dari sinyal dalam pita yang saling overlapping dapat menyebabkan distorsi atau dapat merusak sebuah sinyal.
d. Jumlah penerima (receiver)
Sebuah media terpandu dapat digunakan untuk membangun sebuah hubungan point-to-point atau sebuah hubungan yang dapat digunakan secara bersama-sama.

Jenis-jenis Media Transmisi
1. Guided Media (berarah)
Kabel digolongkan ke dalam media transmisi terpandu. Untuk media transmisi yang terpandu, kapasitas transmisi, dalam hal bandwidth atau data rate, tergantung secara kritis pada jarak dan keadaan media apakah point-to-point atau multipoint, seperti Local Area Network (LAN). Tiga media terpandu yang secara umum digunakan untuk transmisi data adalah:
a. Twisted Pair
Merupakan jenis kabel yang paling sederhana dibandingkan dengan lainnya dan saat ini paling banyak digunakan sebagai media kabel dalam membangun sebuah jaringan komputer. Twisted pair terdiri dari dua kawat tembaga berselubung yang diatur sedemikian rupa sehingga membentuk pola spiral. Satu pasang kawat berfungsi sebagai sebuah link komunikasi. Dalam jarak yang semakin jauh, satu bundel kabel twisted pair akan dapat terdiri dari beratus-ratus pasangan, pilinan dari kabel ini akan mengurangi interferensi yang terjadi antara kabel.
Twisted pair dibagi atas dua jenis yaitu Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded Twisted Pair (STP). Perbedaan keduanya terletak pada Shield atau bungkusnya. Pada kabel STP di dalamnya terdapat satu lapisan pelindung kabel internal sehingga melindungi data yang ditransmisikan dari interferensi atau gangguan.
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan dari penggunaan media twisted pair ini adalah kemudahan dalam membangun instalasi dan harga yang relative murah. Namun, jarak jangkau dan kecepatan transmisi data relative terbatas. Selain itu media ini mudah terpengaruh noise.

b. Coaxial
Coaxial terdiri dari dua konduktor, dibentuk untuk beroperasi pada pita frekuensi yang besar. Terdiri dari konduktor inti dan dikelilingi oleh kawat-kawat kecil. Diantara konduktor inti dengan konduktor di sekelilingnya dipisahkan dengan sebuah isolator (jacket/sheld).
Penggunaan kabel coaxial secara umum adalah:
- Antena televisi
- Transmisi telepon jarak jauh
- Link komputer
- LAN


Kabel coaxial terbagi menjadi 2 bagian yaitu:
a) Kabel coaxial baseband
Kabel coaxial baseband (kabel 50 ohm) yang digunakan untuk transmisi digital terdiri dari kawat tembaga yang keras sebagai intinya dan dikelilingi suatu bahan isolasi.
b) Kabel coaxial broadband
Kabel coaxial broadband (kabel 75 ohm) yang digunakan untuk transmisi analog.

Kabel Coaxial terbagi menjadi 2 tipe yaitu thin (thinnet) dan thick (thicknet). Perbedaannya adalah kabel thin lebih fleksibel, lebih gampang digunakan dan yang lebih penting lebih murah daripada kabel thick.
Kabel coaxial dapat digunakan untuk sinyal analog maupun digital. Karena dibentuk dengan menggunakan shield maka lebih kecil kemungkinan berinterferensi dan terjadinya cross-talk. Untuk transmisi dari sinyal analog, setiap beberapa kilometer perlu diberikan amplifier. Spektrum yang digunakan untuk pensinyalan (signaling) adalah sekitar 400 MHz. Dengan demikian untuk sinyal digital, repeater dibutuhkan dalam setiap kilometer.
Keuntungan dan Kerugian
Kabel ini hampir tidak terpengaruh noise dan harganya relatif murah. Namun penggunaan kabel ini mudah dibajak. Disamping itu, jenis thick coaxial tidak memungkinkan untuk dipasang dibeberapa jenis ruang.
c. Serat Optik (Optical Fibre)
Serat optik adalah salah satu media transmisi yang dapat menyalurkan informasi dengan kapasitas besar dengan kehandalan tinggi. Pada serat optik, sinyal digital data ditransmisikan dengan menggunakan gelombang cahaya sehingga cukup aman untuk pengiriman data karena tidak bisa di tap di tengah jalan, sehingga data tidak bisa dicuri orang di tengah transmisi.
Perbedaan penggunaan antara serat optik dengan kabel twisted pair dan coaxial antara lain:
- Kapasitas besar
Transmisi data 2 Gbps berjarak puluhan kilometer dapat dilakukan, dibandingkan dengan kabel coaxial yang hanya dapat mentransmisikan data beberapa Mbps dalam maksimal 1 km atau twisted pair yang hanya sampai 100 Mbps dalam puluhan meter.
- Ukuran kecil dan lebih ringan
- Atenuasi rendah
- Isolasi elektromagnetik
Serat optik tidak terpengaruh oleh medan elektromagnetik dari luar kabel, tidak juga rapuh terhadap noise atau crosstalk.
- Jarak repeater lebih besar
Sistem transmisi serat optik mempunyai tiga komponen utama, yaitu media transmisi, sumber cahaya, dan detektor. Sebagai media transmisi digunakan serat kaca yang sangat halus atau silica yang berfusi. Sumber cahaya dapat memanfaatkan Light Emitting Code atau Laser Diode dimana keduanya memancarkan pulsa cahaya apabila diberikan arus listrik. Sebagai detektor digunakan photodiode, yang berfungsi untuk membangkitkan pulsa elektrik apabila ada cahaya yang menyorotnya. Dengan menggabungkan LED atau laser diode ke salah satu ujung serat optik, maka dapat diperoleh sistem transmisi data tak terarah yang menerima sinyal elektrik, mengubah dan mentransmisikan dengan pulsa cahaya serta mengubah kembali output tersebut menjadi sinyal elektrik pada ujung penerima.
Jenis serat optik terdiri dari:
a) Multimode
Pada jenis serat optik ini penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya terjadi melalui beberapa lintasan cahaya, karena itu disebut multi mode. Diameter inti (core) sesuai dengan rekomendasi dari CCITT G.651 sebesar 50 mm dan dilapisi oleh jaket selubung (cladding) dengan diameter 125 mm. Sedangkan berdasarkan susunan indeks biasnya, serat optik multi mode memiliki dua profil yaitu graded index dan step index.
b) Single mode
Serat optik single mode atau mono mode mempunyai diameter inti (core) yang sangat kecil 3-10 mm, sehingga hanya satu berkas cahaya saja yang dapat melaluinya. Oleh karena itu hanya satu berkas cahaya maka tidak ada pengaruh indeks bias terhadap perjalanan cahaya atau pengaruh perbedaan waktu sampainya cahaya dari ujung satu sampai ke ujung lainnya (tidak terjadi dispersi). Dengan demikian serat optik single mode sering dipergunakan pada sistem transmisi serat optik jarak jauh atau luar kota (long haul transmission system). Sedangkan graded index dipergunakan untuk jaringan telekomunikasi lokal (local network).
Keuntungan dan Kerugian
Kabel jenis ini tidak terpengaruh oleh noise dan tidak dapat disadap. Tetapi kabel ini harganya sangat mahal, sulit dalam pemasangan instalasi dan teknologi ini masih sangat mahal. Selain itu, serat optik dalam transmisinya memiliki keunggulan dibandingkan dengan media transmisi yang lain, antara lain:
- Redaman yang sangat kecil
Sistem telekomunikasi serat optik memiliki redaman transmisi per km relatif kecil dibandingkan dengan transmisi lainnya, seperti kabel coaxial ataupun kabel PCM, ini berarti serat optik sangat sesuai untuk dipergunakan pada telekomunikasi jarak jauh, sebab hanya membutuhkan repeater yang jumlahnya lebih sedikit.
- Bidang frekuensi
Secara teori, serat optik dapat digunakan dengan kecepatan tinggi, hingga mencapai beberapa gigabit/detik. Dengan demikian sistem ini dapat digunakan untuk membawa sinyal informasi dalam jumlah yang besar hanya dalam satu buah serat optik yang halus.
- Ukurannya kecil dan ringan
Dengan demikian sangat memudahkan pengangkutan pemasangan ke lokasi. Misalnya dapat dipasang dengan kabel lama, tanpa harus membuat lubang yang baru.
- Tidak ada referensi
Hal ini disebabkan sistem transmisi serat optik mempergunakan sinar/cahaya laser sebagai gelombang pembawanya. Akibatnya akan bebas dari cakap silang (cross talk) yang sering terjadi pada kabel biasa. Atau dengan kata lain kualitas transmisi atau telekomunikasi yang dihasilkan jauh lebih baik dibandingkan dengan transmisi dengan kabel. Dengan tidak terjadinya interferensi akan memungkinkan kabel serat optik dipasang pada jaringan tenaga listrik tegangan tinggi (high voltage) tanpa kuatir adanya gangguan yang disebabkan oleh tegangan tinggi.

2. Unguided media (tidak berarah)
a. Menggunakan Kabel Telepon
Koneksi dilakukan dengan menggunakan fasilitas telekomunikasi yang telah ada (di Indonesia disediakan oleh PT. Telkom). Seperti halnya kabel lain, kabel telepon juga sering mengalami beberapa gangguan, yakni: atenuasi, distorsi, dan delay.
Atenuasi adalah berkurangnya energi pada saat sinyal merambat ke tempat tujuannya. Bila atenuasi terlau besar, receiver tidak akan dapat mendeteksi sinyal sama sekali. Untuk mengatasi hal ini, dapat dipasang amplifier dengan tujuan untuk mengkompensasi atenuasi.
Gangguan lainnya adalah distorsi delay. Distorsi ini disebabkan oleh terjadinya perbedaan komponen Fourier yang berjalan dengan kecepatan yang berlainan. Untuk data digital, komponen yang cepat dari satu bit dapat menangkap dan mengambil alih terlebih dahulu komponen yang lambat dari bit, mencampur dua buah bit dan meningkatkan probabilitas penerimaan yang tidak benar.
Gangguan yang ketiga adalah derau, yang merupakan energi yang tidak diharapkan yang dapat berasal dari sumber selain transmitter. Derau thermal disebabkan gerakan acak (random) elektron dalam kabel dan ini tidak dapat dihindarkan. Percakapan silang (cros stalk) disebabkan oleh induksi antara dua kabel yang letaknya saling berdekatan.
b. Menggunakan Gelombang Inframerah dan Milimeter
Penggunaan infra merah sebagai media transmisi data mulai diaplikasikan untuk komunikasi jarak dekat pada berbagai peralatan seperti televisi, handphone sampai pada transfer data pada PC. Gelombang-gelombang ini relatif direksional, murah dan mudah dibuatnya. Akan tetapi terdapat kekurangannya: tidak dapat menembus benda-benda padat. Di lain pihak, kenyataan bahwa sistem inframerah tidak dapat menembus dinding merupakan keuntungan juga. Ini berarti bahwa sistem inframerah di sebuah ruangan tidak akan mengganggu sistem inframerah yang ada di ruangan sekitarnya. Disamping itu, keamanan inframerah terhadap para penyadap lebih baik dibandingkan dengan sistem radio. Dengan alasan ini, tidak diperlukan ijin pemerintah untuk mengoperasikan sistem inframerah. Kebalikannya dengan sistem radio yang memerlukan ijin pemerintah. Komunikasi inframerah tidak dapat digunakan di luar ruangan karena cahaya matahari mempunyai terang yang sama dengan inframerah pada spectrum tampak.
c. Transmisi Gelombang Cahaya
Transmisi ini dilakukan dengan memasang sinar laser selebar 1 mm di atap dan mengarahkannya selebar 1 mm ke target. Namun hal ini memerlukan keahlian membidik. Kerugiannya adalah sinar laser tidak dapat menembus hujan atau kabut tebal, tetapi laser dapat bekerja normal pada cuaca cerah. Namun, walaupun cuaca cerah, panas yang berasal dari matahari pada siang hari menyebabkan naiknya arus konveksi pada atap bangunan. Udara turbulen ini akan membelokkan sinar laser dan membuatnya berputar-putar disekitar detektor.
d. Transmisi Radio
Gelombang radio mudah sekali dibuat, dapat menjalar pada jarak yang jauh. Karena itu gelombang radio digunakan baik untuk komunikasi di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Karena itulah radio jinjing bisa berfungsi dengan baik di dalam ruangan. Gelombang radio dapat menjalar secara omnidirectional, artinya gelombang tersebut dapat menyebar ke berbagai arah. Karena itu posisi fisik transmitter dan receivernya tidak perlu diatur dengan teliti. Sifat gelombang radio tergantung pada frekuensi. Sehubungan dengan kemampuan gelombang radio yang dapat menjalar jauh, interferensi antara dua pengguna merupakan masalah. Dengan alasan ini, semua negara mengawasi ketat para pemakai transmitter. Saat ini telah banyak vendor yang menjual paket Wireless LAN (WaveLAN) yang menggunakan media transmisi radio.
e. Teknologi WaveLAN
Wireless LAN (WaveLAN) adalah teknologi yang memungkinkan user mengakses jaringan LAN tanpa media kabel. WaveLAN dapat pula dipakai menghubungkan satu lokasi LAN dengan lokasi lain tanpa kabel (nirkabel). Motivasi dan keuntungan utamanya meningkatnya mobilitas yaitu pemakai jaringan dapat beralih nyaris tanpa hambatan dan mengakses LAN dari hampir dimana saja.

Member's

1. Nur Laila K (A 410 060 261)
2. Suci Amin M (A 410 060 267)
3. Christian Y (A 410 060 274)
4. Edy Setyo P (A 410 060 281)

Pengikut